Sajak-Sajak Untuk Claire


Untuk Claire

Akhirnya nanti tinggal gigi,
cinta juga akan dikambus pasir jadi
pentingkah masa depan? Lidah
bukan untuk bicara tapi untuk menjilat,
dan mulut untuk mengulum, walau kau
mubaligh, mimpimu seorang lelaki
dengan kesan-kesan paku di tangan, aku
ada pendapatku sendiri tentang itu, Claire,
dan Nasib memerangkap kita, menghembus
nafas panas di pipi, menyelak kain dengan udara,
bulan yang sepucat tubuhmu malam ini
itulah dewa-dewiku.


In the end only teeth remain,
love too, will be drowned in sand so
is the future important? Tongues
are not for talking but for licking,
and mouths for sucking, even if you’re
a missionary, your dream a man
with nail marks on his hands, I
have my own opinion about that, Claire,
and Fate who ensnares us, blowing
hot breath on cheeks, plucking cloth with air,
the moon as pale as your body tonight,
those are my gods.



Secara Logiknya...

Tidak ada perbezaan
antara cahaya terlalu terang
Dengan kegelapan amat pekat,
kerana kedua-duanya membutakan.

Anda hanya menyusukan batu-batu,
bertuhankan tukang kayu, dan
menyembah sebuah kotak
jika anda tidak kenal tuhan;

semua tuhan hanyalah benda.
Tetapi jika hanya tuhan yang anda kenal,
masalahnya ialah
semua benda menjadi tuhan


There is no distinguishing
Between a light too bright
And a darkness so deep,
As both are blinding.

You nurse only stones,
Worships a carpenter, and
Glorifies a box
If you fail to know god;

All gods are just things.
But if you know just god,
Then the problem is


All things becomes god.




Pergi

sebelum kau memutuskan untuk tinggal;
pergi

sebelum kau menyelamatkan aku
akukan mengkhianatimu

tutupkan matamu
aku memakai wajahku yang paling buruk

yang akan membunuhmu
sebelum kau sempat berpaling

hanya seperti mentari
yang memancar liar,

tanpa kasihan;
begitu caranya akukan mencintaimu



Before you decide to stay;
Go

Before I’m saved,
You’ll be betrayed.

Close your eyes,
for my most terrible mask

will cause destruction
Before you can even turn.

Only as the sun,
Shining furiously

Without mercy;
Is how I will love you.


Kuala Lumpur

Ini Kuala Lumpur. Hampir setiap petangnya dicurahi hujan.
Tidak ada binatang yang menjelir kehausan di sini melainkan
manusia yang hanya boleh minum air diproses dan dibotolkan 

Jangan salah sangka, aku tidak mahu ditanda sebagai anti kemodenan
kerana aku juga suka makanan-makanan daripada pasaraya, 
jualan-jualan raya dan perhimpunan-perhimpunan jalananraya...

Aku hanya terfikirkan ini ketika aku terkenangkan biawak
yang kutemui di koridor sebuah rumah urut waktu lebat hujan-
Aku mencangkung di lantai, dia baru keluar dari longkang dan
Kami saling berpandangan., menilai kekuatan masing-masing.



This is Kuala Lumpur. Almost all it’s evenings are rain-soaked.
No animal would have to put their tongues out in thirst except
Humans who can only drink processed and bottled water.

Don’t get me wrong, I don’t want to be marked as anti-modernity
Because I too, like food from the supermarkets,
Hari Raya sales and street assemblies…

I was only thinking of this as I pondered upon a salamander
Which I’d met at the massage parlor’s corridor in heavy rain-
Me squatting on the floor, him rising out from the drain and
We held each others’ gaze, each measuring the others’ strenght.



Sajak Terakhir buat Claire

Pelukan terakhir kita kurang semangat,
Dan ucapan-ucapan hanya keluar sebagai bisikan.
Tidak ada yang lancar malam ini; semuanya gagal
melainkan perpisahan kita.

Mengapa ini mesti terjadi?
Pertemuan yang singkat, siksaan perpisahan,
Dan percintaan yang terlarang…
Claire,

Tanyalah tuhan kesayanganmu.



Our last hug was lacking in spirit,
And our words came out only as murmurs.
Nothing was fluid tonight; everything failed
Except our separation.

Why must these things happen?
Fleeting meetings, painful separations,
And love that is forbidden…
Claire,

Ask your beloved God.




Raja baca sajak di Lepaq.

Sajak-sajak ini ditulis oleh Raja Syahrul Helmi untuk seorang gadis mat saleh bernama Claire (mungkin nama sebenar). Ia ditulis sekitar awal hingga pertengahan tahun 2011. Semua sajak-sajak mempunyai terjemahan bahasa inggeris oleh penulis untuk wanita yang dipanggil Claire. Setengah daripada sajak-sajak berikut dimuatkan dalam buku Ajarkan Kami Berpuisi.

0 comments: