Kitab Wasiat Soe Hok Gie
:karya ini terinspirasi dari sisi sentimental seorang GIE
pada akhirnya, kita semua tahu. dan aku tidak perlu mengajarkan apa-apa padamu. lampu-lampu temaram, semakin kelam. jauh tidak menyuluhi jalanan kita. sekolah yang kita bangunkan dari lumpuran hitam, menanti rebah mencium tanah merah.
berderak-derak, langkahan buta memijak. sedang lantai masih basah, disemen bancuhan konkrit ampuh. apa lagi yang ada? sedang semuanya menanti runtuh?
kita yang di sini, tak hentinya bertanya, "kemarilah, mati!" dan tangan lunglai melambai, menjemput dalam tinta kita yang terakhir.
inilah, yang telah tertulis pada kita-kita yang tahu. sebuah wasiat yang dikitabkan, berakhir di tangan sang pendomba luka. mencanangkan perjuangan, cinta dan kematian kita.
dan pada akhirnya, kita semua tahu. semua harap-harap, berselerakan di kaki hampa. hiduplah kebodohan, yang kita benahkan di antara dada-dada kosong. sedang sebuah keabadian itu ternyata bukan lagi keperluan...*Zu
pada akhirnya, kita semua tahu. dan aku tidak perlu mengajarkan apa-apa padamu. lampu-lampu temaram, semakin kelam. jauh tidak menyuluhi jalanan kita. sekolah yang kita bangunkan dari lumpuran hitam, menanti rebah mencium tanah merah.
berderak-derak, langkahan buta memijak. sedang lantai masih basah, disemen bancuhan konkrit ampuh. apa lagi yang ada? sedang semuanya menanti runtuh?
kita yang di sini, tak hentinya bertanya, "kemarilah, mati!" dan tangan lunglai melambai, menjemput dalam tinta kita yang terakhir.
inilah, yang telah tertulis pada kita-kita yang tahu. sebuah wasiat yang dikitabkan, berakhir di tangan sang pendomba luka. mencanangkan perjuangan, cinta dan kematian kita.
dan pada akhirnya, kita semua tahu. semua harap-harap, berselerakan di kaki hampa. hiduplah kebodohan, yang kita benahkan di antara dada-dada kosong. sedang sebuah keabadian itu ternyata bukan lagi keperluan...*Zu
Langgan:
Catatan (Atom)
Blog Archive
-
►
2016
(8)
- ► September 2016 (1)
- ► April 2016 (1)
- ► Januari 2016 (1)
-
►
2015
(8)
- ► Disember 2015 (1)
- ► Julai 2015 (1)
- ► April 2015 (2)
-
►
2014
(1)
- ► Oktober 2014 (1)
-
►
2013
(12)
- ► Disember 2013 (3)
- ► September 2013 (1)
- ► Januari 2013 (2)
-
►
2012
(14)
- ► Disember 2012 (3)
- ► November 2012 (2)
- ► Oktober 2012 (6)
- ► September 2012 (3)
-
►
2011
(9)
- ► Disember 2011 (1)
- ► November 2011 (3)
- ► September 2011 (1)
-
▼
2010
(33)
- ► Disember 2010 (1)
- ► Oktober 2010 (1)
- ► September 2010 (1)
- ► Julai 2010 (1)
- ► April 2010 (15)
Tentang NP
NP ialah sebuah majalah blog yang cuba menerapkan bahan-bahan penulisan sastera, budaya dan masyarakat terutama oleh penulis-penulis bebas dan baru. Anda juga boleh menyumbang hasil penulisan anda dengan menghantar ke: naskahpercuma@gmail.com