Melayu. Sepuluh Tahun Setelah Usman Awang
Melayu itu
layaknya
berniaga
dibawah payung cuma
jual jambu dipinggir
jalan
berkhemah hingga dinihari
menjual barangan tiruan
dikala
bilal pecah tekak laung azan
dia sibuk melalak jual barang
Melayu
itu
politiknya tiada batas ugama
politiknya tiada batas ugama
mulutnya berbau puki
korup
tangan korup kaki
tegak benang basah
kerja sehari-hari
malu
orang jadi jenaka
malu sendiri jadi bangga
Melayu
itu
kerjanya main-main
kerjanya main-main
main-main itu kerjanya
mengadu malang
semedang
merintih dalam lagu
mengaku masih bertatih
dan
selalu perlu dibantu
Melayu sudah tidak tidur lagi
sudah
lama bangkit dari lena
apa sahaja jahat dunia
anak melayu
terbabit sama
walau sedikit tertinggal
mereka kejar dengan
iltizam
untuk terus derhaka
Melayu itu
buang
anaknya
buang ibubapanya
buang keluarganya
buang
saudaranya
buang siapa sahaja
asal dia duduk ditangga
jaya
ayuhai melayu seantero benua
tambah lagi usaha
usaha
tangga jaya
selamat menjadi bangsa paling berdosa
Puisi sumbangan abdullahjones/rajawali
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Blog Archive
-
►
2016
(8)
- ► September 2016 (1)
- ► April 2016 (1)
- ► Januari 2016 (1)
-
►
2015
(8)
- ► Disember 2015 (1)
- ► Julai 2015 (1)
- ► April 2015 (2)
-
►
2014
(1)
- ► Oktober 2014 (1)
-
►
2013
(12)
- ► Disember 2013 (3)
- ► September 2013 (1)
- ► Januari 2013 (2)
-
►
2012
(14)
- ► Disember 2012 (3)
- ► November 2012 (2)
- ► Oktober 2012 (6)
- ► September 2012 (3)
-
▼
2011
(9)
- ► Disember 2011 (1)
- ▼ November 2011 (3)
- ► September 2011 (1)
-
►
2010
(33)
- ► Disember 2010 (1)
- ► Oktober 2010 (1)
- ► September 2010 (1)
- ► Julai 2010 (1)
- ► April 2010 (15)
Tentang NP
NP ialah sebuah majalah blog yang cuba menerapkan bahan-bahan penulisan sastera, budaya dan masyarakat terutama oleh penulis-penulis bebas dan baru. Anda juga boleh menyumbang hasil penulisan anda dengan menghantar ke: naskahpercuma@gmail.com
1 comments:
melayu itu satu perwakilan, jadikan sifat melayu yang cacat itu minoriti maka tenggelamlah label melayu layu,