Once: Sebuah apresiasi
"Once"
Lagakan gelas kenangan, biarku mabuk dalam pencarian hampa ini...
Lagakan gelas kenangan, biarku mabuk dalam pencarian hampa ini...
Seperti kelmarin, kita berdua tetap di sini. Aku dan kamu. Kita yang berusaha melupakan perbezaan ini. Apakah saat berdetik melawan arus waktu? Aku tetaplah semalam itu, dan kau masih saja bernafas untuk hari ini...
"Part of me has died
And won't return
And part of me wants to hide
The part that's burned"
Hitunglah debu dan dingin bersamaku, kekasih. Bersama berlembar kertas yang kurajut menjadi sejambak rindu di lorong-lorong kelam. Jariku adalah pena yang belum mati. Seperti tenang sungai yang diam, mengalir mencari destinasi...
"Once, Once
I knew how to talk to you
Once, once
But not anymore"
Kenapa langit masih saja luas? Begitu senja mengikat bibir, seperti malam yang pasrah mendiamkan dini. Musnahkanlah sayu di mata mu, aku tidak ingin mengertikan bahasa mata lagi. Cukup semalam, kerana aku sendiri lupa seperti apa hari ini...
Kembalilah raga, tetap-tetap dalam jiwa;
"Hear the sirens
Call me home, call me home
Call me home, call me home"
Part of me has vowed
To watch it burn
And the heart of me has tried
But look what it's become
Seperti waktu yang lupa berhenti, yang pertama adalah juga terakhir kali. Lagakan gelas kenangan, biarku mabuk dalam pencarian hampa ini...
"Once, once
I knew where to look for you
Once, once
But that was before
Once, once
I would have laid down and died for you
Once, once
But not anymore"
*Apresiasi: "Once" - 20 Jan '08, 5.01pm
Review Ringkas:
Once ialah sebuah filem keluaran Ireland, tahun 2007. Bertemakan muzik, cinta dan fatalisme. Pelakon utama ialah Glen Hansard dan Marketa Irglova.
Oleh: Zuraidah Abdul Aziz
Labels:
karyakreatif,
puisi
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Blog Archive
-
►
2016
(8)
- ► September 2016 (1)
- ► April 2016 (1)
- ► Januari 2016 (1)
-
►
2015
(8)
- ► Disember 2015 (1)
- ► Julai 2015 (1)
- ► April 2015 (2)
-
►
2014
(1)
- ► Oktober 2014 (1)
-
►
2013
(12)
- ► Disember 2013 (3)
- ► September 2013 (1)
- ► Januari 2013 (2)
-
►
2012
(14)
- ► Disember 2012 (3)
- ► November 2012 (2)
- ► Oktober 2012 (6)
- ► September 2012 (3)
-
►
2011
(9)
- ► Disember 2011 (1)
- ► November 2011 (3)
- ► September 2011 (1)
-
▼
2010
(33)
- ► Disember 2010 (1)
- ► Oktober 2010 (1)
- ► September 2010 (1)
- ► Julai 2010 (1)
-
▼
April 2010
(15)
- Once: Sebuah apresiasi
- Puisi Mawar Marzuki dan Mohamad Farez Abdul Karim
- Chairil Anwar Dan Secebis Pemaknaan Ekspresi
- Ulas Album: The Boatman's Call
- Siapakah Pemilik Anjing Yang Tertipu Dengan Bayang...
- Lelaki Romantis Yang Kompleks: Rainer Maria Rilke
- Antara Kesenian dan Kesakitan
- Adaptasi Budaya Dalam Sastera Melayu
- Stabil, Fared Ayam : Kesakitan Yang Dilepaskan
- Puisi Zulkifli bin Mohamed dan Yong Muen
- Membaca Emily Dickinson
- Ulas filem: Into The Wild
- Resensi Buku: The Elementary Particles
- MenuIis Puisi, Meraikan Kehidupan
- Space Gambus Experiment dan Pak Samad
Tentang NP
NP ialah sebuah majalah blog yang cuba menerapkan bahan-bahan penulisan sastera, budaya dan masyarakat terutama oleh penulis-penulis bebas dan baru. Anda juga boleh menyumbang hasil penulisan anda dengan menghantar ke: naskahpercuma@gmail.com
3 comments:
tak tahu nak kategorikan masukan ini sebagai puisi atau apa? Syabas kerana berani experiman :)
nice... benar-benar terhayat zu... nasib baik masih bernyawa dalam alpa hehe
ceh ngeng la kak reena neh.
hampeh... :p